Hallo Blogger,
Kembali lagi bersama saya, kali ini kita akan membahas Analisis Video Podcast Feliw Siauw "Ngobrolin Goblok Secara Komprehensif". sudah penasaran? mari kita bahas, selamat membaca.
Membangun Koneksi
Pembicara membangun koneksi
dengan mengajak pendengar untuk berdiskusi dan memandang peristiwa yang terjadi
dari dua sisi. Bagi pendengar yang tidak ingin berdiskusi dan memiliki
pandangan tersendiri yang tidak ingin dibantahkan, maka pembicara meminta
pendengar tersebut untuk menskip video nya tersebut. Pembicara menyayangkan peristiwa yang terjadi
yang dilakukan oleh seorang pendakwah, publi figur dan juga seorang pejabat
negara diacara yang baik dengan mengatakan kata – kata yang kurang baik.
Solusi dari Pembicara
Apabila kita ada di suatu forum
hendaknya janganlah menyinggung orang lain dengan kata - kata yang kurang pantas dan menyinggung
perasaan orang lain. Boleh menggunakan kata – kata yang kurang sopan apabila
hubungan pertemanan sudah sangat dekat dan diyakini lawan bicara tidak akan
merasa tersinggung dengan apa yang kita katakan. Saat kita di dalam forum ingin
memberikan conto hendaknya menggunakan kata anonim. Pada saat berada di forum
disarankan menghindari kata-kata yang kurang pantas.
Berdasarkan informasi-informasi
yang pembicara baca, gus Miftah memang sering membeli atau memborong dagangan
para penjual makanan dan minuman saat ada didalam acara kajian/ceramahnya. Dan
fenomena ini menjadi pemicu terbentuk mental para pedangang lainnya, apabila
berdagang di acara kajian/ceramah dari gus Miftah, maka dagangannya akan
diborong juga.
Selain itu banyak juga konten creator yang
menjadikan kesulitan dan kesedihan sebagai alat untuk mendapatkan exposure di
channel yang mereka miliki. Misalnya dengan memborong dan membantu pedagang
atau orang yang sedang kesulitan dengan mendokumentasikan dan membagikan ke
akun media sosial konten kreator tersebut. Sehingga sering kali para pedagang
atau seseorang yang sedang mengalami kesulitan akan mendatangi tempat konten
kreator tersebut dengan harapan masalah atau kesulitannya yang sedang dihadapi
dapat dibantu juga.
Mental dan fenomena seperti ini
bisa muncul bisa jadi di sebabkan oleh konten-konten seperti yang disebutkan
sebelumnya yang saat ini cukup masif dan ditonton oleh masyarakat luas yang
salah satu nya seseorang yang sedang mengalami kesulitan tadi. Sehingga
fenomena ini lambat laun akan membentuk mental atau karakter masyarakat ketika
menghadapi suatu masalah, mereka tidak mau berusaha menyelesaikannya sendiri
dan berharap orang lain akan membantunya.
Bagian podcast yang kurang
efektif
Menurut saya tidak ada, karena
konten tersebut dapat membuka wawasan kita dalam menghadapi suatu peristiwa.
Mengapa Podcast ini berbeda
dengan podcast lain yang membahas hal serupa
Di podcast ini, pembicara
mengajak kita untuk berdiskusi dan berpikir lebih jauh dalam menyikapi suatu
peristiwa. Selain itu pembicara membahas masalah yang terjadi dari dua sisi
beserta dengan dampak jangka panjang yang akan terjadi apabila fenomena ini
tidak segera dibenahi. Karena menurut pembicara kemiskinan bukanlah
tanggungjawab individu atau komunitas untuk menyelesaikannya, Melainkan
tanggungjawab dari pemerintah.
Bandingkan dengan teori Manajemen Isu dan Krisis
Isu atau fenomena yang sedang
terjadi apabila tidak di kelola dengan baik, dapat menimbulkan krisis yang
berdampak lebih besar. Maka dari itu kita tidak boleh mengabaikan isu atau
fenomena yang kurang baik dimasyarakat. Segera berikan edukasi kepada masyarakat
atas isu dan fenomena yang sedang terjadi dari dua sisi.
Selain itu peran seorang public
relation pemerintah juga dibutuhkan yang untuk mengklarifikasi sekaligus
mengelola isu dan fenomena yang sedang terjadi di masyarakat sehingga isu dan
fenomena yang sedang terjadi dapat terus dimonitor dan tidak berkembang menjadi
krisis yang berdampak lebih serius.
Ada beberapa tujuan dalam
manajemen isu yang berhubungan erat dengan praktek public relations sebagai
berikut :
· Untuk memahami isu, motif publik yang
memunculkan isu dan hubungannya yang mempengaruhi bagaimana isu akan
diputuskan.
· Untuk memonitor situasi – mendengarkan kritik
dan lainnya yang menentukan posisi isu 0 untuk memahami apa yang mereka katakan
dan motif dan kepentingan mereka.
·
Untuk menginformasikan, meyakinkan bahwa fakta
utama yang relevan dengan isu tersedia bagi publik seiring dengan mereka
memikirkan isu.
· Untuk membujuk (meyakinkan) publik mengenai
beberapa posisi dan untuk dibujuk sebagai konsekuensinya, sehingga penyelesaian
terbaik dapat diambil; untuk memotivasi publik agar isu diselesaikan; dan untuk
memotivasi publik mengurangi protes begitu isu diselesaikan.
· Untuk terlibat dalam pembuatan keputusan dan
negosiasi untuk menyatukan kepentingan, mengurangi konflik, dan menyelesaikan
masalah.
· Untuk menciptakan kembali makna yang menyatukan
kepentingan, mereduksi konflik dan menyelesaikan masalah isu (Heath dan Combs,
2006:271-272)
Komentar
Posting Komentar