Langsung ke konten utama

Public Relation : Konsep Manajemen Isu dan Krisis

Hallo Blogger,

Kali ini kita akan membahas Konsep Manajemen Isu dan Krisis dalam Public Relation. sebelum kita bahas lebih lanjut, mari kita cari apa itu public relation?

Public Relations (PR) adalah upaya perusahaan untuk memelihara hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan berbagai pemangku kepentingan seperti media, karyawan, pelanggan, dan masyarakat luas. Biasanya PR merupakan divisi atau departemen tersendiri dari sebuah perusahaan, terutama perusahaan yang sudah besar dan membutuhkan banyak sumber daya dalam menjalin relasi dengan publik.

DEFINISI ISU DAN KRISIS 

MANAJEMEN ISU DAN KRISIS 

"An issue ignored is a crisis ensured" (Regester & Larkin, 2008:95) Isu dan krisis merupakan dua hal yang berbeda, namun saling mengkait satu sama lain. Harrison (2008:550) memberikan definisi bahwa isu adalah "berbagai perkembangan, biasanya di dalam arena publik, yang jika berlanjut, dapat segera signifikan mempengaruhi operasional atau kepentingan jangka panjang dari organisasi" Dapat disebut bahwa isu adalah titik awal munculnya konflik jika tidak dikelola dengan baik. Menurut The Issue Management Council, jika terjadi gap atau perbedaan antara harapan public dengan kebijakan, operasional, produk atau komitmen organisasi terhadap publiknya, maka disitulah muncul isu (Galloway & Kwansah - Aidoo, 2005; Regester & Larkin, 2008)

Isu dan kerisis itu berbeda. Krisis merupakan isu yang dihadapi perusahaan dimana isu itu telah mencapai tahap kritisi (Broom, 2009: 372). Menurut Renald Khasali (1994: 222) krisis adalah suatu turning point yang dapat membawa permasalahan kearah yang lebih baik (for better) atau lebih buruk (for worse)

Sedangkan Menurut Machfud (1998), krisis adalah suatu kejadian, dugaan atau keadaan yang mengancam keutuhan, reputasi, atau keberlangsungan individu atau organisasi. Hal tersebut mengancam rasa aman, kelayakan dan nilai-nilai sosial publik, bersifat merusak baik secara aktual maupun potensial pada organisasi, dimana organisasi itu sendiri tidak dapat segera menyelesaikannya.

Tipe-tipe krisis dikemukakan Claudia Reinhardt yang membuat kategori krisis berdasarkan waktu yaitu: 

Krisis bersifat segera (immediate crisis). Tipe-tipe krisis dikemukakan Claudia Reinhardt yang membuat kategori krisis berdasarkan waktu yaitu: Tipe krisis yang paling ditakuti karena terjadi begitu tiba-tiba, tidak terduga, tidak diharapkan dan tidak ada waktu untuk melakukan riset dan perencanaan. 

Ex : Produk tercemar, Serangan bom, Gempa bumi,dll

Krisis baru muncul (emerging crisis). Tipe krisis ini masih memungkinkan praktisi humas untuk melakukan penelitian dan perencanaan terlebihdaahulu, namun krisis dapat meledak jika terlalu lama tidak ditangani. 

Ex : Munculnya ketidakpuasan dikalangan karyawan

Krisis bertahan (sustained crisis) Adalah krisis yang tetap muncul selama berbulan bulan bahkan bertahun-tahun walaupun telah dilakukan upaya terbaik oleh pihak manajemen perusahaan atau organisasi untuk yang mengatasinya. 

Ex : Rumor atau spekulasi mengemai perusahaan menyebar dari mulut kemulut dan disebarluaskan.

Bisa disimpulkan tugas dari PR yaitu memelihara dan menjaga hubungan baik perusahaan baik secara internal dan eksternal. lalu bagaimana apabila terjadi suatu isu dan krisis pada perusahaan, dan bagaimana cara mengatasinya?

Cek blog selanjutnya!

Sekian dan terima kasih
Ade Permana


Referensi dan Dosen Pengampu : 

Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., C.AC., C.PS., C.STMI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Public Speaking dalam Bisnis : Mapping, Speaking, dan Clossing.

Hallo Blogger,  Teknik Public Speaking merupakan hal yang sangat penting untuk kita miliki, baik dalam bermasyarakat maupun dalam berorganisasi. berbicara didepan audience lebih dari satu orang memiliki teknik dan trik yang harus kita pelajari. terutama apabila tujuan public speaking kita untuk mengajak atau menawarkan suatu produk ke calon konsumen. ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, di antaranya : 1. Observasi Audience Audience bersifat heterogen, maka dari itu kita perlu mengenali karakteristik audience atau calon konsumen kita satu persatu  2. Grouping Audience Seteleh kita mengenali karakteristik audience satu persatu, langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah melakukan grouping audience berdasarkan beberapa indikator yang kita tentukan. sebagai contoh : Pendidikan Usia Hobby Tempat tinggal (lingkungan) Dan seterusnya 3. Mapping Strategi Setelah kita melakukan Observasi dan grouping audience, barulah kita lanjut ke step berikutnya yaitu mapping strategi. deng...

Public Speaking : Simulasi Opening Acara

Hallo Blogger, Kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan menyampaikan kesan - kesan dalam proses pembelajaran simulasi public speaking bersama  Dosen Pengampu :  Serepina Tiur Maida, S.So s., M.Pd., M.I.Kom., C.AC., C.PS., C.STMI Diantara materi simulasi public speaking Opening, Materi dan Closing. saya memilih untuk mensimulasikan opening MC suatu acara. saya menyadari banyak yang harus saya pelajari dan perbaiki kembali dalam skill public speaking. terutama untuk mengatasi atau mengurangi grogi saat tampil. dan berikut beberapa tips dan trick untuk mengatasi grogi saat public speaking : Persiapkan Diri Pastikan kita sudah memahami materi yang akan disampaikan, dan berlatihlah terus menerus. kita bisa berlatih di depan cermin atau keluarga terdekat. Pahami Audiens Kenali target audiens anda, termasuk bahasa yang mereka biasa gunakan sehari-hari. jangan sampai bahasa yang anda gunakan dalam menyampaikan materi tidak dipahami oleh audiens. sehingga pesan yang ingin anda sam...

Public Relation : Langkah - Langkah Penanganan Krisis Internal dan Eksternal

  Hallo Blogger, Kembali lagi bersama saya, kali ini kita akan membahas Public Relation : Penanganan Krisis Internal dan Eksternal. Mari kita bahas bersama-sama ya,selamat membaca.                                                                                                                  DEFINISI KRISIS DAN JENISNYA Krisis adalah sebuah kondisi atau situasi yang ditandai oleh perubahan tiba-tiba dan serius dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, atau lingkungan yang dapat mengancam stabilitas, kesejahteraan, atau kelangsungan hidup individu, kelompok, atau bahkan masyarakat secara keseluruha...